Memahami IP
Address dan Menentukan Subnetting pada IPv4
Kalau anda membaca infokomputer edisi sebelumnya anda diajak untuk
memahami DNS (Domain Name Server), Routing Table dan artikel – artikel
lain yang menarik yang tentunya berkaitan dengan dunia Internet atau
Intranet. Disini kita akan membahas mengenai IP address kenapa ? bukankah
bagi mengguna jaringan LAN atau Internet IP address bukanlah hal yang baru
? mungkin hal yang sudah biasa ?. Ada beberapa hal yang menarik dalam
membahas IP ini diantaranya bagaimana satu IP dengan IP yang lain agar
dapat saling berhubungan ? bagaimana menentukan "nomor jaringan" (network
number ) dan menentukan "nomor host" (host number) ? bagaimana
merencanakan suatu jaringan untuk masa yang akan datang ? dsb !
Apa IP itu ?
IP adalah "sebuah nomor yang digunakan untuk akses ke Internet atau
suatu jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung dengan internet
atau jaringan harus memiliki nomor IP yang berbeda (unik)."
IP itu sendiri ditentukan oleh Subnetmask, fungsi dari subnetmask ini
adalah untuk membedakan bagian mana dari IP tersebut disebut network dan
bagian mana yang disebut dengan host.
Contoh dari subnetmask : 255.255.255.0 atau FF.FF.FF.0 atau dapat
ditulis dengan
prefix /24 disini cara penulisan yang kita gunakan
adalah dengan menggunakan prefix "/" .
IP Address yang sekarang kita gunakan adalah IPv4 (IP version 4 ) yang
mendefinisikan 32 bit, berarti hanya 2
32 (4.294.697.296) alamat
IPv4 yang tersedia.
Pembagian kelas IP Address
IP distandarisasi dalam bulan September 1981. Bagian pertama dari
Internet Address diidentifikasikan sebagai Network dan Host dan membentuk
dua bagian seperti gambar dibawah ini :
atau
IP address dibagi menjadi tiga kelas yang berbeda yaitu : Kelas A, B
dan C, disediakan untuk mendukung jumlah dari Network Number.
Prinsip pembagian kelas ini digambarkan seperti dibawah ini :
Kelas A
Bit # 0 1 7 8 31
Network Host Number
Number
Kelas B
Bit # 0 2 15 16 31
Network Number Host Number
Kelas C
Bit # 0 3 23 24 31
Network Number Host Number
Kelas A (/8 Prefixes)
Mempunyai alamat network prefix 8 bit dengan 0 s/d 7 bit network number
dan 24 bit host number. Kelas A ini dinotasikan dengan /8.
Maksimum network yang dapat dibentuk 127 (2
7 - 2) /8.
Pengurangan dengan 2 diperlukan karena pada /8 ini network 0.0.0.0 adalah
digunakan untuk default route dan pada /8 network 127.0.0.0 digunakan
untuk fungsi loopback. Kelas A ini mendukung 16.777.214 ( 2
24
-2) hosts per network. Pada host dikurangi 2 sebab 0 semua (menunjukan
network) dan 1 semua (menunjukan broadcast).
Contoh : 10.2.6.78 /8 IP 10.2.6.78
Mask 255.0.0.0
Kelas B (/16 Prefixes)
Kelas B mempunyai 16 bit network-prefix terdiri dari 14 bit network
number dan 16-bit host number.
Maksimum network yang dapat dibentuk 16.384 (2
14) /16 serta
65.534 (2
16-2) host per nerwork (25% dari total IPv4 )
Kelas C (/14 Prefixes)
Mempunyai address 24 bit network-prefix dengan 21-bit network number
serta 8 bit host number didefinisikan /24.
Maksimum network yang dapat dibentuk 2.097.152
(2
21)/24dengan 254 (2
8-2) hosts per network.
Untuk mempermudah user dalam membaca dan membuat IP address maka
penulisan IP address ini dibagi menjadi empat bagian yang dipisahkan
dengan titik (.) yang di sebut "notasi titik desimal".
Notasi titik desimal membagi 32 bit alamat Internet dalam 8 bit.
Terlihat seperti gambar dibawah ini :
Bit # 0
10010001 . 00001010 .
00100010 . 00000011 |
145 10 34 3
145.10.34.3
Tabel dibawah ini merupakan isi dari penggunaan notasi titik
desimal.
Kelas |
Alamat IP |
A (/8) |
1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx |
B (/16) |
128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx |
C (/24) |
192.0.0.xxx sampai
233.255.255.xxx |
"xxx" merupakan hosts-number yang di buat oleh LAN Administrator.
Subnetting
Tahun 1985 didefinisikan RFC 950 sebuah prosedur standar untuk
mendukung subnetting, atau pembagian dari kelas A,B dan C.
Pengembangan dengan subnetting
Network Prefix |
Host Number |
Network Prefix |
SubnetNumber |
Host Number |
Untuk merancang Subnetting, ada empat pertanyaan yang harus dijawab
sebelum mendisain :
- Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ?
- Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan
datang ?
- Berapa banyak host yang tersedia saat ini ?
- Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa
yang akan datang ?
Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah
maksimum dari subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika
perusahaan membutuhkan 9 subnet, 2
3 (atau 8) tidak akan cukup
alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan
ke atas menjadi 2
4 (atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini
tidak akan cukup untuk masa yang akan datang, jadi network administrator
harus mencari nilai maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang
akan datang misalnya 2
5 (atau 32).
Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi
untuk masa-masa yang akan datang.
Contoh Subnet #1
Sebuah perushaan mempunyai nomor network 193.1.1.0/24 dan dibutuhkan 6
subnet. Besarnya subnet harus mendukung 25 host.
Penyelesaian.
Tahap pertama kita harus ketahui berapa bit yang dibutuhkan 6 subnet,
dicari dengan melihat kelipatan dua (2,4,8,16,32,64,dst). Disini terlihat
bahwa untuk persis sama dengan 6 tidak ada kita harus pilih bilangan yang
atasnya (8) atau 2
3 ada 2 tersisa dapat digunakan untuk
kebutuhan masa yang akan datang. Disini 2
3 berarti kita butuh 3
bit untuk membentuk extended subnet, contoh diatas subnettingnya /24
berarti extendednya adalah /27 untuk jelasnya dapat dilihat gambar di
bawah ini.
193.1.1.0/24 = 11000001.00000001.00000001.00000000
255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000
27 Bit
27 bit extended network ini menyisakan 5 bit untuk mendefinisikan
alamat host, berarti ada 2
5 (32) alamat IP yang dapat dibentuk
tapi karena nilai 0 semua dan 1 semua tidak dapat dialokasi (untuk network
dan broadcast) jadi yang tersisa ada 30 ( 2
5-2) untuk
masing-masing subnet.
Apabila kita uraikan satu-satu maka alamat subnet yang terbentuk adalah
:
Alamat asal :
11000001.00000001.00000001.00000000 =
193.1.1.0/24
Subnet #0 :
11000001.00000001.00000001.00000000 =
193.1.1.0/27
Subnet #1 :
11000001.00000001.00000001.00100000 =
193.1.32.0/27
Subnet #2 :
11000001.00000001.00000001.01000000 =
193.1.64.0/27
Subnet #3 :
11000001.00000001.00000001.01100000 =
193.1.96.0/27
Subnet #4 :
11000001.00000001.00000001.10000000 =
193.1.128.0/27
Subnet #5 :
11000001.00000001.00000001.10100000 =
193.1.160.0/27
Subnet #6 :
11000001.00000001.00000001.11000000 =
193.1.192.0/27
Subnet #7 :
11000001.00000001.00000001.11100000 =
193.1.224.0/27
Untuk membudahkan bahwa perbedaan antara subnet satu dengan yang
lainnya adalah kelipatan 32 : 0, 32, 64, 96 ...
Dari contoh diatas, ada 5 bit host number dalam satu subnet, berarti
ada 2
5-2 = 30 host yang dapat dibentuk ini dikarenakan nilai 0
semua sigunakan untuk alamat network dan nilai 1 semua digunakan untuk
broadcast number.
Contoh untuk menentukan host dari satu subnet number
Subnet #2:
11000001.00000001.00000001.01000000 =
193.1.1.64/27
Host #1 :
11000001.00000001.00000001.01000001 =
193.1.1.65/27
Host #2 :
11000001.00000001.00000001.01000010 =
193.1.1.66/27
Host #3 :
11000001.00000001.00000001.01000001 =
193.1.1.65/27
Host #4 :
11000001.00000001.00000001.01000001 =
193.1.1.65/27
…..
s/d
Host #32 :
11000001.00000001.00000001.01011110 =
193.1.1.94/27
Bradcast Address untuk subnet diatas (#2) adalah :
11000001.00000001.00000001.01011111 = 193.1.1.95/27
Alamat host yang diperbolehkan pada subnet #6 adalah :
Subnet #6:
11000001.00000001.00000001.11000000 =
193.1.1.192/27
Host #1 :
11000001.00000001.00000001.11000001 =
193.1.1.193/27
Host #2 :
11000001.00000001.00000001.11000010 =
193.1.1.194/27
Host #3 :
11000001.00000001.00000001.11000011 =
193.1.1.195/27
Host #4 :
11000001.00000001.00000001.11000100 =
193.1.1.196/27
Host #5 :
11000001.00000001.00000001.11000101 =
193.1.1.197/27
......
s/d
Host #28 :
11000001.00000001.00000001.11011100 =
193.1.1.220/27
Host #29 :
11000001.00000001.00000001.11011101 =
193.1.1.221/27
Host #30 :
11000001.00000001.00000001.11011110 =
193.1.1.222/27
Alamat Broadcast untuk subnet #6 adalah :
11000001.00000001.00000001.11011111 = 193.1.1.223/27
Contoh Subnet #2
Sebuah perusahaan merencanakan akan membangunan jaringan dengan network
number 140.64.0.0/16 dan setiap subnet harus mendukung min 60 host.
Penyelesaian
Tahap pertama kita tentukan berapa bit yang dibutuhkan untuk membentuk
min 60 host dalam tiap subnet. Berarti 2 pangkat berapa ? supaya anda
dapat menyediakan min 60 host yaitu 62 (2
6-2 ) tapi kalau kita
lihat disini bahwa nilai 62 hanya mempunyai 2 host yang tersisa. Jadi
lebih baik apabila beri sisa yang kira-kira cukup untuk masa yang akan
datang, pangkatkan bil 2 tersebut dengan 7 menjadi 126 (2
7-2)
dan sisa yang tersedia adalah 66 (126-60).
Tahap selanjutnya karena yang diminta adalah jumlah host, maka seperti
yang kita ketahui bahwa network number/alamat IP memiliki 32 bit jadi 32
harus dikurangkan dengan 7 supaya kita ketahui extended network prefix
(32-7)=25. Disini dapat di ketahui penbambahan network prefix menjadi /25
atau subnet masknya : 255.255.255.128 digambarkan seperti dibawah ini.
140.64.0.0/16 = 10001100.01000000.00000000.00000000
255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000
Gambar diatas menunjukan 25 bit extended-network-prefix menghasilkan 9
bit subnet number. Berarti 2
9 = 512 subnet number yang dapat di
bentuk. Network administrator dapat menentukan network/subnet mana yang
akan diambil.
Untuk menjabarkannya dapat dilihat dibawah ini tanda tebal menunjukan 9
bit yang menentukan field subnet.
Base Net: :
10001100.01000000.00000000.00000000 =
140.64.0.0/16
Subnet #0 :
10001100.01000000.00000000.00000000 =
140.64.0.0/25
Subnet #1 :
10001100.01000000.00000000.10000000 =
140.64.0.128/25
Subnet #2 :
10001100.01000000.00000001.00000000 =
140.64.1.0/25
Subnet #3 :
10001100.01000000.00000001.10000000 =
140.64.1.128/25
Subnet #4 :
10001100.01000000.00000010.00000000 =
140.64.2.128/25
Subnet #5 :
10001100.01000000.00000010.10000000 =
140.64.0.128/25
....
....
Subnet #510 :
10001100.01000000.11111111.00000000 =
140.64.255.128/25
Subnet #511 :
10001100.01000000.11111111.10000000 =
140.64.255.128/25
Tujuan dari pembuatan notasi titik dan pembuatan dalam bilangan biner
adalah untuk memudahkan pembaca dalam menentukan dan memahami pembuatan
alamat IP.
Untuk contoh diatas dapat kita tentukan nomor alamat IP perindividu
yang dapat dibentuk adalah 126 (2
7-2) bernilai dari 1 sampai
126.
Misalnya kita ambil subnet #3 untuk perusahaan tersebut, dapat dibentuk
host seperti berikut :
Subnet #3 :
10001100.01000000.00000001.10000000 =
140.64.1.128/25
Host #1 :
10001100.01000000.00000001.10000001 =
140.64.1.129/25
Host #2 :
10001100.01000000.00000001.10000010 =
140.64.1.130/25
Host #3 :
10001100.01000000.00000001.10000011 =
140.64.1.131/25
Host #4 :
10001100.01000000.00000001.10000100 =
140.64.1.132/25
Host #5 :
10001100.01000000.00000001.10000101 =
140.64.1.133/25
Host #6 :
10001100.01000000.00000001.10000110 =
140.64.1.134/25
..
..
Host #62 :
10001100.01000000.00000001.10111110 =
140.64.1.190/25
Host #63 :
10001100.01000000.00000001.10111111 =
140.64.1.191/25
Host #64 :
10001100.01000000.00000001.11000000 =
140.64.1.192/25
Host #65 :
10001100.01000000.00000001.11000001 =
140.64.1.193/25
...
...
Host #125 :
10001100.01000000.00000001.11111101 =
140.64.1.253/25
Host #126 :
10001100.01000000.00000001.11111110 =
140.64.1.254/25
Alamat Broadcast untuk subnet #3 adalah :
10001100.01000000.00000001.11111111 = 140.64.1.255/25
Sekarang bagaimana apabila user yang ada dan yang terkoneksi ke
jaringan lebih dari 126 user ? Kita dapat menambah subnet dengan subnet
yang keempat atau yang lainnya tapi diantara keduanya harus dipasang
router agar kedua network terhubung.